Penelitian mengenai Computer Based Learning

Pendahuluan

Sejak awal kemunculannya, yaitu pada tahun 1980-an, komputer menjadi sangat laris digunakan dalam pendidikan. Penggunaannya bermacam-macam. Digunakan sebagai alat bantu bahkan sebagai media utama yang dipakai dalam pembelajaran. Banyaknya sekolah yang mulai memanfaatkan komputer dalam kegiatannya, membuat banyak peneliti tertarik untuk meneliti tentang penggunaan komputer dalam pendidikan. Kulik, Robert Tylor, Thomas and Boysen adalah beberapa contoh peneliti yang tertarik pada penelitian CBL ini.

Dalam konteks penelitian mengenai penggunaan komputer dalam pendidikan banyak peneliti yang menggunakan berbagai istilah yang dipakai untuk menggambarkan penggunaan komputer dalam pembelajaran. Penelitian mengenai penggunaan media dalam pembelajaran ini juga melalui berbagai tahap hingga pada akhirnya memberikan hasil-hasil yang bermanfaat bagi kita mengenai penggunaan komputer dalam pendidikan. Selain hasil-hasil yang diperoleh, peneliti pada era saat itu juga memberikan berbagi saran yang perlu dilakukan berkaitan dengan penelitian masa yang akan datang pada lingkup pemanfaatan komputer dalam pendidikan.

Berdasarkan hal tersebut, dalam tulisan saya kali ini, yang akan menjadi fokus masalah adalah, istilah-isitilah apa saja yang menjadi momok dalam penelitian mengenai penggunaan komputer dalam pendidikan? Seperti apa tahap-tahap penelitian yang dilakukan? Serta apa saran yang diberikan oleh peneliti terdahulu mengenai penelitian tentang penggunaan komputer dalam pendidikan di masa yang akan datang?

Berbagai masalah tersebut akan dibahas secara lengkap dalam tulisan ini. Tujuannya adalah agar pembaca memperoleh pengetahuan dan wawasan yang lebih luas terhadap penelitian mengenai penggunaan komputer dalam belajar, dan hal-hal lain yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya. Sehingga setelah membaca tulisan ini, pembaca akan terbuka wawasannya mengenai penggunaan komputer dalam pembelajaran.

Pembahasan

Istilah
Dalam penelitian mengenai pembelajaran berbasis komputer ini, ada berbagai istilah yang menjadi momok bagi para peneliti. Banyak peneliti yang menggunakan sitilah yang berbeda satu sama lain untuk menggambarkan aplikasi komputer dalam pendidikan.
Dalam konteks penelitian ini, penulis mengidentifikasi setidaknya ada lima istilah yang digunakan. Istilah – istilah tersebut meliputi: CAI (Computer Assisted Instruction), CBI (Computer Based Instruction), CBL (Computer Based Learning), CBE (Computer Based Education), dan CAL (Computer Assisted Learning).
Kelima istilah memiliki perbedaan dan persamaan antara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaannya, yaitu:
a.    CAI, Istilah ini menggambarkan bahwa komputer digunakan hanya sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Penggunaanya hanya sebagai tool yang mendukung kegiatan belajar. Misalnya, siswa menggunakan software Microsoft Excel untuk melakukan perhitungan dalam mata pelajaran statistik. Dalam hal ini komputer sebagai alat bantu bagi siswa, aplikasi komputer tidak secara khusus diprogram untuk tujuan pembelajaran tertentu.
b.    CBI, Istilah ini menggambarkan bahwa komputer/aplikasi komputer digunakan sebagai media utama dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, digunakan aplikasi yang telah diprogram untuk tujuan pembelajaran tertentu.
c.    CBL, Istilah ini merujuk pada penggunaan komputer sebagai media utama dalam belajar. Perbedaannya dengan CAI dan CBI terletak pada kata “Learning” dan “Instruction”. Instruction merujuk pada situasi yang konvensional dan terprogram, sedangkan Learning lebih dinamis dan belum tentu terprogram dalam artian ada tujuan-tujuan tertentu yang harus dicapai. Jadi pada istilah CBL ini komputer merupakan media utama bagi siswa untuk belajar mengenai sesuatu dan dapat dilakukan secara mandiri (tidak terikat pada situasi yang konvensional)
d.    CBE, istilah ini merujuk pada penggunaan komputer sebagai media utama dalam pendidikan. Kata “Education” memberi arti yang lebih luas dari Instruction atau Learning. Sehingga komputer dalam istilah ini adalah media utama yang digunakan dalam pendidikan tertentu.
e.    CAL, Istilah ini merujuk pada gambaran mengenai penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam belajar. Jadi dalam belajar mandiri, komputer dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk mendukung kegiatan belajar siswa.
Persamaan diantara kelimanya adalah seluruh istilah tersebut sama-sama digunakan untuk menggambarkan penggunaan aplikasi komputer dalam pendidikan sebagai media dalam menunjang kegiatan belajar siswa.
Dari kelima istilah tersebut, manakah istilah yang paling sesuai untuk menggambarkan penggunaan komputer dalam pendidikan? Penulis berpendapat bahwa istilah CBL adalah istilah yang paling sesuai dalam konteks ini. Mengapa? Karena istilah ini lebih umum/general untuk menggambarkan pemanfaatan aplikasi komputer dalam pendidikan. Adanya kata “Learning” sudah mencakup istilah “Instruction” dan juga “Education”. Inilah yang mejadi alasan penulis berpendapat seperti ini.

Tahap Penelitian CBL
Pada penelitian mengenai CBL ini ada sejumpah peneliti yang mengambil bagian pada penelitian CBL diantaranya: Kulik, Robyler, Lehrer, Palumbo, Reynolds and Hart, Becker, Diffrient, Tiley & Harman, Criswell, Halpin & Moses. Ada beberapa tahap yang menggambarkan perkembangan penelitian CBL ini dari waktu ke waktu. Tahap-tahap tersebut meliputi:
a.    Tahap awal
b.    Tahap lanjutan, dimana pada tahap ini penelitian difokuskan pada efek dari komputer terhadap belajar siswa, tahap ini berusaha meneliti Tahap evaluasi variabel-variabel bebas (CBL) secara lebih spesifik.
c.    Tahap Penelitian Meta-analisis yang juga meliputi Penelitian yang fokus pada area yang spesifik dari CBL
d.    Tahap Penelitian Deskriptif yang meliputi penelitian mengenai desain dan biaya terkait dengan CBL
Tahap Awal, pada tahap pertama ini, penelitian masih fokus pada komputer itu sendiri sebagai sebuah variabel bebas. Pada tahap ini peneliti berfokus pada komputer sebagi sebuah variabel yang bebas dan berasumsi bahwa komputer itu sendirilah yang secara langsung memberi pengaruh pada proses belajar. Adanya pandangan dan asumsi yang seperti itu membuat penelitian pada tahap ini mejadi tidak memuaskan hasilnya.
Penelitian ini mengulangi kesalahan yang sama mengenai penelitian tentang media sebelumnya, dimana variabel terikat diacuhkan. Padahal hubungan antara variabel terikat dan bebas dapat secara langsung memberi gambaran akan pengaruh komputer terhadap proses/hasil belajar. Pada penelitian tahap ini, variabel terikat tidak diperhatikan, sehingga pengukurannya tidak valid/tidak menjawab masalah yang ditemui.
Jadi kelemahan pada penelitian tahap awal ini adalah terletak pada kekurangan dari instrumen yang tidak secara tepat mengukur apa yang seharusnya diukur dan juga pada desain penelitiannya. Desain penelitiannya tidak terkontrol, sehingga hasilnya tidak memuaskan.
Tahap Lanjutan, setelah penelitian pada tahap awal banyak dikritik, maka kemudian dilakukan penelitian yang lebih lanjut, dimana pada tahap ini penelitian tidak lagi berfokus pada komputer sebagai sebuah variabel bebas, penelitian ini mulai fokus pada bagaimana komputer dapat memberi efek terhadap belajar siswa. Hasil penelitian ini adalah bahwa CBL itu sendiri memiliki beragam kategori yang memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda-beda.
Kategori-kategori dari CBL meliputi Kategori yang didasarkan pada software, yang mencakup drill and parctice, tutorial, simulation, problem solving, tool dan computer managed instruction. Keragaman kategori dari CBL inilah yang secara langsung dapat memberi efek pada belajar siswa. Masing-masing kategori ada tujuan tertentu, jadi ada materi tertentu yang dapat disampaikan dengan kategori CBL tertentu.
Tahap selanjutnya adalah penelitian mengenai CBL secara meta-analisis. Yaitu berusaha mengumpulan dan mensintesis berbagai penelitian yang terkait dengan CBL Penelitian pada tahap ini dilakukan oleh Kulik dan rekan-rekan kampusnya . ia dan kawan-kawan berhasil menyelesaikan penelitian mengenai CBL dalam 3 konteks yang berbeda, yaitu pada siswa sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi.
Hasilnya adalah bahwa dengan pendekatan CBL prestasi siswa dapat ditingkatkan, menghemat waktu guru dan siswa dan meningkatkan sikap siswa terhadap sekolah dan mata pelajaran. Jadi menurut Kulik, CBL lebih efektif digunakan pada siswa sekolah dasar daripada mahasiswa perguruan tinggi. Selain Kulik, Robyler juga bermain pada tahap ini.
Hasil penelitian Robyler mengkonfirmasi penelitian sebelumnya yaitu menyatakan bahwa CBL efektif dalam mengajarkan matematika dibanding mengajarkan kemampuan membaca dan bahasa. Selain itu ia juga membantah temuan Kulik, menurut hasil penelitiannya, CBL lebih efektif pada mahasiswa dibanding pada siswa sekolah dasar.
Selain meta-analisis. Pada tahap ini juga dilakukan penelitian pada area-area yang spesifik berkenaan dengan CBL, yaitu penelitian mengenai efek kognitif yang timbul dari penggunaan komputer, penelitian pada area penggunaan prosesor dalam mengajar menulis, dan penelitian pada area perbedaan gender, sikap dan bakat dalam penggunaan komputer .
Tahap terakhir adalah tahap penelitian deskriptif, pada tahap ini diteliti secara deskriptif mengenai apa yang dapat diberikan komputer untuk menyediakan informasi yang berguna bagi usernya? Hasil pada tahap ini adalah bahwa kerjasama yang lebih dekat antara anggota yang bervarasi  dan juga kondisi kelas harus difasilitasi untuk memberi dampak pada belajar siswa.  
Kebutuhan kerjasama yang diperlukan meliputi: Pengetahuan kognitif, kemampuan artifisial, pengetahuan komputer, antropologi dan sosiologi psikology, desain pembelajaran dan pendidikan. Kebutuhan dari penelitian berbasis kelas juga ditekankan. Selain itu isu mengenai Desain sebuah program CBL juga diteliti secara deskriptif. Fokusnya adalah pada menemukan alat yang paling efektif  dari rancangan pengalaman CBL untuk siswa. Jadi desain seperti apa yang paling efektif untuk belajar siswa diteliti.
Hasilnya tampilan dari program komputer yang baik akan meningkatkan efektifitas. Selain itu berkenaan dengan efektifitas biaya juga diteliti, hasilnya, bahwa biaya akan lebih efektif bila CBL digunakan dalam pengajaran dengan pendekatan Cross-age tutoring (pengajaran dengan siswa yang tidak seumur).

Saran
Setelah beberapa Peneliti melakukan penelitian terkait dengan CBL ada beberapa saran yang diutarakan mengenai penelitian masa depan yang harus dilakukan terkait dengan CBL, yaitu:
a.    Melakukan penelitian mengenai efek pengalaman pemrograman dalam membangun keterampilan pemecahan masalah
b.    Penggunaan komputer dalam mengajarkan menulis
c.    Penggunaan simulasi dan microworlds  untuk mengajar kemampuan berpikir tingkat tinggi
d.    Penggunaan alat-alat untuk meningkatkan tugas belajar
e.    Pengembangan kurikulum baru yang berfokus pada belajar bagaimana seharusnya belajar.
Kelima saran tersebut menurut penulis sudah tidak relevan dengan situasi saat ini. Mengapa? Untuk saran-saran tersebut, penulis rasa sudah terwakili oleh berbagai penelitian yang dilakukan sebelumnya. Seperti dalam hal berpikir tingkat tinggi, sudah sangat jelas bahwa aplikasi komputer atau media lain dapat memfasilitasi hal tersebut, juga saran-saran lainnya penulis rasa sudah ada jawabannya.
Sekarang kecenderungannya adalah bagaimana membangun sebuah program yang dapat diakses tidak hanya dengan komputer namun lebih luas lagi dapat diakses secara mobile. Selain itu yang diperlukan adalah bagaimana mendesain sebuah program yang singkat, padat, dan jelas atau yang rapid (cepat), karena untuk belajar berbasis komputer tidak diperlukan sesuatu yang terlalu bertele-tele dan size aplikasi yang besar. Jadi penelitian untuk saat ini berfokus pada Bagaimana pengaruh program-program yang rapid terhadap efektifitas belajar siswa.

Kesimpulan

  • a.  Istilah-istilah dalam penelitian CBL meliputi CAI, CBI, CBE, CBL dan CAI. Dari kelima istilah tersebut, CBL adalah istilah yang paling sesuai dalam konteks ini.
  • b.    Tahap penelitian CBL meliputi : Tahap awal, Tahap Lanjutan, Tahap Penelitian Meta-analisis, dan Tahap Penelitian Deskriptif.
  • c.    Saran-saran untuk penelitian yang akan datang meliputi:
1.    Melakukan penelitian mengenai efek pengalaman pemrograman dalam membangun keterampilan pemecahan masalah
2.    Penggunaan komputer dalam mengajarkan menulis
3.    Penggunaan simulasi dan microworlds  untuk mengajar kemampuan berpikir tingkat tinggi
4.    Penggunaan alat-alat untuk meningkatkan tugas belajar
5.    Pengembangan kurikulum baru yang berfokus pada belajar bagaimana seharusnya belajar.

 Source :

Thompson, Ann D.,  Michael R. Simonson, Constance P. Hargrave. 1992. Educational Technology, A Review of The Research. USA: AECT

0 komentar:

Posting Komentar

 
ChrisAdiPutra © 2012 | Designed by Cheap TVS, in collaboration with Vegan Breakfast, Royalty Free Images and Live Cricket Score